Kode Etik Profesi Akuntan Publik
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik
Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf
profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
KREDIBILITAS
Kredibilitas adalah alasan yang masuk akal untuk bisa
dipercayai. Seorang yang memiliki kredibilitas berarti dapat dipercayai, dalam
arti kita bisa memercayai karakter dan kemampuannya. Sokrates mengatakan,
"Kunci utama untuk kejayaan adalah membuat apa yang nampak dari diri kita
menjadi kenyataan."
PROFESIONALISME
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran,
cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat
pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal
daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi,
profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang
profesional (Longman, 1987)
SKEPTISME
Menurut
kamus besar bahasa indonesia skep-tis yaitu kurang percaya,
ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dsb): contohnya; penderitaan dan
pengalaman menjadikan orang bersifat sinis dan skeptis. Sedangkan skeptis-isme adalah
aliran (paham) yang memandang sesuatu selalu tidak pasti (meragukan,
mencurigakan) contohnya; kesulitan itu telah banyak menimbulkan skeptis-isme
terhadap kesanggupan dalam menanggapi gejolak hubungan internasional. Jadi
secara umum skeptis-isme adalah ketidakpercayaan atau keraguan seseorang
tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya.
Dalam
penggunaan sehari-hari skeptis-isme bisa berarti:
1.
suatu sikap keraguan atau disposisi untuk keraguan
baik secara umum atau menuju objek tertentu;
2.
doktrin yang benar ilmu pengetahuan atau terdapat di
wilayah tertentu belum pasti; atau
3.
metode ditangguhkan pertimbangan, keraguan sistematis,
atau kritik yang karakteristik skeptis (Merriam-Webster).
Dalam
filsafat, skeptis-isme adalah merujuk lebih bermakna khusus untuk suatu atau
dari beberapa sudut pandang. Termasuk sudut pandang tentang:
1.
sebuah pertanyaan,
2.
metode mendapatkan pengetahuan melalui keraguan
sistematis dan terus menerus pengujian,
3.
kesembarangan, relativitas, atau subyektivitas dari
nilai-nilai moral,
4.
keterbatasan pengetahuan,
5.
metode intelektual kehati-hatian dan pertimbangan yang
ditangguhkan.
KONSERVATISME
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal daribahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga,
memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang
mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai
tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada
nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang
otentik sebagai “bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan
ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan.”[1] Roger Scrutonmenyebutnya sebagai “pelestarian ekologi sosial”
dan “politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin,
keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar