Kamis, 18 April 2013

BAB 4 KONVERGENSI AKUNTANSI 'AKUNTANSI INTERNASIONAL'


BAB 4
KONVERGENSI AKUNTANSI


4.4.  Organisasi-organisasi Internasional Pendorong Konvergensi
            Ada sejumlah Organisasi Intrnasional yang berperan penting dalam konvergensi akuntansi, disamping International Accounting Standard Board (IASB)  yang kemudian akan di bahas pada bab ini yaitu :
1.      Commission of the Europe Union, yang disebut Europe Comission (EC)
2.      International Organization of Securities Commission (IOSCO)
3.      International Federation of Accountants (IFAC)
4.      United Nations Intergovermental Working Group of Expert on International Standards of Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
5.      Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)
Ec, OECD Working Group, dan ISAR merupakan entitas-entitas politik yang memperoleh kewenangan dari persetujuan internasional. Kegiatan utama IFAC meliputi penerbitan petunjuk teknis dan profesional dan mendorong adopsi pengumuman-pengumuman IFAC dan IASB. Sementara kegiatan IOSCO adalah mendorong standar regulasi yang tinggi, yang meliputi konvergensi disklosur dan standar-standar akuntansi untuk perdagangan dan pemerolehan modal lintas negara. Disamping itu, Worlds federation of Exchanges (WFE) mendorong perkembangan bisnis pasar keuangan yang profesional dengan menetapkan standar-standar yang harmonis yang diperlukan dalam proses bisnis (termasuk disklosur dan pelaporan keuangan). Sementara organisasi-organisasi akuntansi regional juga berpartisipasi dalam penyusunan standar lintas negara di daerah masing-masing.

4.5.  International Accounting Standards Board (IASB)
            Menurut Saudagaran(2001), skenario untuk harmonisasi?konvergensi global akuntansi nampaknya adalah adopsi standar-standar yang diterbitkan oleh IASC (yang sekarang bernama IASB). Tetapi, karena badan tersebut tidak mempunyai otoritas, maka standar-standar tersebut harus disetujui oleh internationalOrganization of securitiesCommision(IOSCO) IASC didirikan tahun 1973 oleh organisasi-organisasi akuntansi profesional di sembilan negara, dan merupakan badan penyusun standar sektor swasta yang independen. Pada tahun 2001, IASC direstrukturisasi menjadi International Accounting Standards Board (IASB) dan bertujuan untuk :
  1.  Menyusun satu set tunggal standar-standar akuntansi global yang nberkualitas tinggi, dapat dipahami dan   dapat dilaksanakan yang menuntut agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan yang sehingga dapat membantu para partisipan pasar modal dunia serta para pemakai lain dalam pengambilan keputusan ekonomi,
  2.   Mendorong penggunaan dan aplikasi secara cermat standar-standar tersebut
  3. Memenuhi tujuan-tujuan yang terkait butir 1 dan 2, dan setepat mungkin memperhatikan kebutuhan entitas-entitas kecil dan menengah serta ekonomi yang baru muncul
  4. Melaksanakan konvergensi standar-standar akuntansi nasional dan standar-standar akuntansi internasional serta standar-standar pelaporan keuangan internasional.

    IASB mewakili organisasi-organisasi akuntansi yang ada pada kurang lebih 100 negara. Badan ini mendapat dukungan yang amat luas, yang menunjukan besarnya kebutuhan akan konvergensi akuntansi.
4.6.  International Organization Of Securities Commision (IOSCO)
IOSCO beranggotakan para regulator sekuritas yang berasal dari lebih dari 100 negara. Tujuan para anggota organisasi adalah :
  1. Bekerjasama untuk mempromosikan standar-standar regulasi yang tinggi untuk memelihara pasar yang sehat efisien dan adil.
  2. Bertukar informasi atas pengalaman mereka masing-masing untuk meningkatkan pengembangan pasar modal domestik.
  3. Mempersatukan upaya mereka untuk menetapkam standar dan melakukan pengawasan yang efektif terhadap transaksi-transaksi sekuritas Internasional, dan :
  4. Saling memberikan bantuan untuk meningkatkan integritas pasar melalui aplikasi standar-standar secara ketat dan penindakan yang efektif terhadap pelanggaran.
            Para anggota IOSCO secara bersama-sama bertanggung jawab dalam meregulasi lebih dari 90 % pasar sekuritas global. Ketika pasar keuangan menjadi semakin mengglobal, IOSCO semakin berkepentingan terselenggaranya kerjasama lintas negara antar para regulator sekuritas. Untuk itu IOSCO telah banyak melakukan pekerjaan yang berkenaan dengan standar akuntansi dan disklosur internasional untuk memfasilitasi kemampuan perusahaan dala memperoleh modal secara efisien dipasar sekuritas global.
            Sebuah komite teknis IOSCO berfokus pada akuntansi dan disklosur internasional, dengan tujuan untuk memfasilitasi proses dimana para penerbit saham kelas dunia dapat memperoleh modal dari semua pasar modal dengan cara yang paling efektif dan efisien. IOSCO bekerja sama dengan IASB dengan memberikan masukan mengenai proyek-proyek IASB. IASB telah mengesahkan IFRS untuk penawaran sekuritas lintas negara.

4.7.  Pengakuan dan Dukungan terhadap IASB
IFRS sekarang ini diterima secara luas oleh negara-negara di dunia. Adapun bentuk-bentuk pengakuan dan dukungan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Standar-standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar menyusun standar-standar akuntansi mereka atau di adopsi sepenuhnya.
  2. Standar-standar tersebut diterima oleh banyak bursa efek dan para regulator yang mengijinkan baik perusahaan asing maupun domestik untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai IFRS dan,
  3. Standar-standar tersebut diakui oleh masyarakat Eropa (European Comunity, EC) dan badan-badan supranasional lain. Pada tahun 1995, EC mengesahkan IFRS. Daripada mengamandemen istruksi-instruksi (directives) yang ada, Ec lebih memilih untuk berasosiasi dengan upaya-upaya IASC/IASB dan IOSCO dalam melaksanakan konvergensi standar-standar akuntansi. Sekarang, dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian,  perusahaan-perusahaan Uni Eropa yang terdaftar terutama pada bursa-bursa efek ternama menggunakan IFRS.
            Komitmen para penyusun standar akuntansi nasional dalam mengupayakan konvergensi ke arah terciptanya atau set tunggal standar akuntansi internasional terlihat dengan ditandatanganinya Norwalk Agreement tahun 2002 oleh IASB dan Dewan Standar keuangan AS. Pada tahun 2004, Australian Accounting Standards Board mengadopsi IFRS sebagai standar-standar akuntansi Australia, China dan Jepang berkomitmen untuk mengkonvergensi standar-standar akuntansi keuangan mereka masing-masing terhadap IFRS pada tahun 2005. Juga pada tahun tersebut, Dewan Standar Akuntansi Kanada mengusulkan untuk mengganti standar-standar akuntansi Kanada dengan IFRS pada tahun 2011 nanti. Para penyusun standar akuntansi dari jerman, Prancis, Inggris, Kanada, AS, Australia, Selandia Baru, sera Jepang bersekutu secara aktif dengan IASB dalam penyusunan standar akuntansi nasional mereka masing-masing. Bahkan, banyak perusahaan yang terdaftar di OTC yang memilih menggunakan IAS/IFRS. Hanya perusahaan-perusahaan di Amerika Utara yang masih banyak menggunakan PABU AS.

Sumber :
Sunyoto Danang, Sunardi. 2011. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : Amara Books

      

BAB 1 PENDAHLUAN 'AKUNTANSI INTERNASIONAL'


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Akuntansi Sebuah Bahasa Bisnis
Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan  dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai, dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi akuntansi merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu akuntansi disebut bahasa bisnis.
Akuntansi juga menyerupai bahasa dalam hal bahwa sejumlah aturan akuntansi bersifat definitif sementara yang lain tidak. Ada perbedaan pendapat di antara para akuntan mengenai bagaimana suatu peristiwa tertentu harus dilaporkan, seperti halnya para ahli gramatika berbeda pendapat tentang struktur kaliamat,pemberian tanda baca dan pemilihan kata. Demikian juga, sebagaimana banyak orang yang bahasa inggrisnya lemah, demikian pula banyak orang yang akuntansinya lemah.
Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin kompleks dunia bisnis dan keuangan, semakin kompleks pula informasi keuangannya. Sejumlah aturan yang berlaku sekarang, mungkin pada masa mendatang akan dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan kebutuhan organisasi dan konstituennya, yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi dengan aturan yang berlaku sekarang.
1.2.       Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajamen
Embrio akuntansi yang ada sekarang ini sudah ada sejak abad ke-13 di Italia yang kala itu merupakan kota perdagangan yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio tersebut disebabkan karena telah terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang diperlukan. Persyaratan pertama yaitu “bahan” (yang merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan ulang) dan bahasa (medium untuk mengekspresikan bahan tersebut). Di awal kemunculannya akuntansi masih berupa bahasa bisnis yang sederhana. Pada saat itu, akuntansi memang merupakan sumber informasi mengenai sebuah perusahaan, tetapi akuntansinya terutama hanya berkenaan dengan kegiatan pemerolehan dan pelepasan barang dagangan. Ini disebabkan karena dunia bisnis pada saat itu belum begitu berkembang.
Perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Pada tahap ini mulai terjadi 2 kelompok pemakai laporan keuangan yaitu manajamen, sebagai pihak internal perusahaan, dan pihak eksternal yang antara lain terdiri dari investor dan kreditor. Manajamen mempunyai akses terhadap proses penyusunan laporan keuangan, sedangkan pemakai laporan keuangan yang lain, yaitu pemakai eksternal, tidak mempunyai akses terhadap akses penyusunan laporan keuangan. Di samping itu, tujuan manajamen berbeda dengan tujuan pemakai eksternal. Manajamen memerlukan informasi akuntansi sehubungan dengan fungsi manajerialnya sedangkan pemakai eksternal menggunakannya sesuai dengan kepentingannya masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi manajamen. Oleh karena itu, timbul 2 tipe akuntansi, yaitu akuntansi manajamen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajamen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan.
Masing-masing tipe akuntansi tersebut, mempunyai karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajamen tidak memerlukan.
Dalam hubungannya dengan pihak eksternal, akuntansi sebagai suatu bahasa dituntut untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan dunia usaha yang semakin kompleks. Regulasi akuntansi berbeda-beda untuk masing-masing negara karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang berbeda.


1.3.       Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Sebelum perang dunia kedua, pengaruh akuntansi Inggris mendominasi seluruh negara berbahasa inggris dan pengaruh Perancis-Jerman menembus negara-negara yang menerapkan hukum undang-undang(code law) seperti Belgia,Jepang,Swedia dan Swiss. Sampai dengan awal tahun 1990-an, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi, dan sampai dengan saat itu divertas yang substansial masih merupakan ciri iklim akuntansi dunia.
Diversitas akuntansi yang merupakan rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah dirasakan sejak tahun 1960-an. Untuk mengikis diversitas tersebut, organisasi-organisasi profesi akuntansi di dunia membentuk International Accounting Standar Board (IASB).
Pada awalnya, standar-standar akuntansi internasional yang dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai bahwa masih bersifat terlalu luas, sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang diharapkan. Ini merupakan kelemahan besar, karena tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilakan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik, yang akan terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi standar-standar tersebut mampu menghasilkan informasi keuangan yang komparabel.
1.4.       Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yurisdiksi atau negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau negara yang lain, sesuai dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.
1.4.1.                       Pengukuran Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (hystorical cost). Namun konsep pengukuran ini tidak di aplikasi secara murni. Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal, dicampur dengan berbagai teknik penilaian pasar sekarang (current market), dengan berbagai teknik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, dengan berbagai perhitungan bunga terkait dan estimasi tingkat transaksi-transaksi masa depan, terutama dalam bidang valuta asing dan penagihan piutang di masa depan.
1.4.2.                       Penentuan Modal dan laba periodik
Variasi komparasi yang paling besar dalam area ekuitas pemilik(owner equity) berkenaan dengan pertanyaan apakah sumberdaya atau kewajiban perusahaan tertentu boleh dihapus secara langsung dari laba ditahan-konsep”clean vs.adjusted surplus” yang terkenal. Karena adanya kesulitan-kesulitan dalam memisahkan operasi-operasi bisnis normal dari kejadian-kejadian yang tidak biasa dan masalah-masalah periodisitas dalam penyesuaian untuk periode lalu (post periode adjsment), AS menghendaki semua transaksi kecuali investasi pemegang saham, donasi modal, penambahan modal, dan penyesuaian translasi fungsional atas valas mengalir melalui laporan rugi-laba. Namun semua negara berbahasa non inggris masih mengizinkan penyesuaian modal diperlakukan langsung sebagai keuntungan atau kerugian yang luar biasa.
1.5.       Peran Akuntansi
Peran Akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut. Pasar mpodal domestik mungkin mempunyai dampak halus tetapi luas dan kekal terhadap perkembangan akuntansi di suatu negara.
1.6.       Korporasi Multinasional dan keterlibatannya dalam Bisnis Internasional
Akuntansi internasional terutama diperlukann oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang-piutang dalam valuta asing; sementara tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional (MNC, multinational corporation).MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan baran atau jasa pada lebih dari sebuah negara.
1.7.       Pengertian Akuntansi Internasional
Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajamen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajamen, yang merupakan pihak internal perusahaan, didalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan. Akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karena pihak eksternal tidak mempunyai akses terhadap proses penyusunan laporan keuangan tersebut.
1.8.       Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku ini
Mempelajari akuntansi adalah mempelajari tentang apa dan bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan divertas akuntansi dan keragaman yurisdiksi.


Sumber :
Sunyoto Danang, Sunardi. 2011. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : Amara Books